Rabu, 06 Agustus 2014

Bajaj Bajuri The Movie: Modernisasi dari Sitkom


Bajaj Bajuri adalah salah satu sitkom yang melekat di ingatan gue. Bagaimana Mat Solar, Rieke Diah, Nani Widjaya dan Fanny Fadillah menjadi pemeran sentral sebagai Bajuri, Oneng, Emak dan Ucup. Begitu di Bajaj Bajuri The Movie keempatnya akan digantikan oleh pemain yang beda, gue tau apa yang dipikirkan sang sutradara Fajar Nugros, bukan karena takut Rieke Diah nekat memakai kemaja kotak-kotak, tapi dia ingin menghadirkan sesuatu yang fresh di film layar lebarnya.

Gue rasa penonton membutuhkan itu dan hasilnya pun keren! Sama sekali gak gue lihat penonton yang mempermasalahkan pergantian pemeran itu saat keluar bioskop. Ricky Harun, Eriska Rein, Meriam Bellina dan Acho melakukan tugasnya dengan baik. Ricky Harun yang jauh lebih muda dari Mat Solar sudah sangat terbiasa bermain di film drama komedi. Eriska terlihat lebih 'bodoh' dari Oneng di sitcom-nya dan Meriam Bellina (sudah jelas) lebih galak. Terkhusus Acho, salah satu komika yang selalu gue tunggu perform-nya, dia jauh lebih nyolot dari Fanny Fadillah, gue inget di salah satu scene dia bilang "Ini duit lima ratus juta! Kalo dipake sekeluarga lo cebok di wc umum, berdarah lo!". Karakter mereka yang kuat dan konsisten lah yang membuat setiap punchline pecah bahkan tawa yang dihasilkan keras.

Cerita dimulai dari Bajuri yang memegang uang sebanyak 500 juta rupiah dari hasil menjual tanah warisan ayahnya. Gue catat ada 3 masalah yang terjadi. Pertama, Oneng yang marah terhadap Bajuri karena terpengaruh sama tuduhan Emak kalau Bajuri ingin kawin lagi, padahal niat Bajuri akan membelikan Oneng sebuah rumah. Kedua, munculnya para perampok yang ingin mencuri uangnya, Nova Eliza dengan dua anak buahnya McDanny dan Radhika. Ketiga, Bajuri dicurigai kepolisian sebagai teroris karena bom ikan rakitan Soleh dan Sahili yang tertinggal ditasnya saat mengambil uang di Bank.

Ketiga masalah tersebut berjalan bersamaan, namun gue sedikit kurang nyaman sama beberapa bridging antar scene yang terlalu memaksakan. Tapi bagaimana pun juga, nama Raymond Lee dan Chairul Rijal gue masukan ke list penulis skenario yang gue tunggu film berikutnya. Skenerio filmnya sangat detail, gak gampang membuat adegan komedi dengan double bahkan triple punchline. Seperti adegan Bajuri yang bikin pedagang-kerupuk-sepeda tercebur dua kali ke selokan dan pengacara yang susah keluar mobil karena parkir mobil-mobil didekatnya yang terlalu mepet.

Menariknya ada beberapa tokoh yang gak gue sangka ikut bermain di film ini, Gofar Hilman, Adit dan Surya Insomnia. Beberapa pemain di film ini berasal dari stand-up comedy, walaupun porsinya gak sebesar Acho, tapi Soleh Solihun, McDanny, Radhika, Arief Didu dan Awwe meneruskan citra baik komika di film komedi Indonesia setelah munculnya Comic 8.

Jika di Comic 8, yang menyegarkan mata cowok adalah Nirina Zubir dan Nikita Mirzani, di Bajaj Bajuri The Movie ada Nova Eliza dan Rebecca Reijman. Keduanya terlihat.. segar!

Bajaj Bajuri The Movie mempertontonkan hal yang dekat dengan keseharian kita. Bagaimana seorang yang tadinya biasa aja mendadak punya uang banyak berkat menjual tanah, lalu seketika orang-orang di sekitarnya tiba-tiba bertingkah baik, sangat baik malah.
Berhati-hatilah bukan pada mereka yang membencimu, tapi berhati-hatilah pada mereka yang sangat baik di depanmu.
Karena memang biasanya orang yang mendadak baik itu.. ada maunya.

Terakhir, gue mengucapkan selamat untuk sutradara, penulis skenario, pemain dan semua yang terlibat di film ini. Bajaj Bajuri The Movie sukses dengan sangat pecah menjadi hiburan selepas lebaran.

By the way, apresiasi gue ini bukan karena gue ada maunya ya.



0 Komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan baca sampai kalimat ini. Silahkan kembali lagi jika berkenan.