Kamis, 10 Juli 2014

Hal – Hal Menyebalkan pada Tayangan Piala Dunia di TV lokal

Beberapa minggu terakhir, menonton bola menjadi kegiatan wajib seluruh umat manusia di dunia. Tak terkecuali di Indonesia, bagaimana para pengunjung sebuah cafe meminta pengelola cafe untuk memindahkan tayangan Debat Capres yang belum usai ke tayangan pertandingan Piala Dunia adalah sebuah bukti nyata bahwa pertandingan sepak bola antar negara-negara orang lain lebih menarik ketimbang perdebatan para calon pemimpin negara sendiri.

Masuk akal memang, sama masuk akalnya dengan memilih untuk menonton hanya saat pertandingannya saja dan mengacuhkan tayangan sesaat dan setelah pertandingan, seperti obrolan presenter dengan komentator, kuis dan hal lainnya.

Ada beberapa momen pada siaran Piala Dunia di TV lokal yang sebaiknya tidak usah ditayangkan atau dengan kata lain menyebalkan untuk ditonton. Diantaranya adalah berikut ini:

Kehadiran Bintang Tamu
Saya kesulitan untuk memahami apa motivasi menghadirkan artis yang sebenarnya dalam keseharian sang artis jauh dari yang namanya sepak bola. Ditengah obrolan seru dengan komentator mengenai analisis pertandingan dan prediksi strategi yang akan diterapkan, tiba-tiba presenter memindahkan pandangannya kepada sang artis lalu bertanya..

“Wah kali ini Anda memakai jersey Jerman nih, memang Anda mendukung tim mana?”
Anda layak mendapat penghargaan nobel atas pertanyaan ini.

“Saya dukung Jerman dong!”

“Oh gitu? Kenapa dukung Jerman?”
Ekspresi kagetnya natural sekali.

Karena saya kan blasteran Indo-Jerman, jadi ya saya dukung Jerman. Ibu saya sebenarnya orang sunda, tapi ayah saya Jerman. Beberapa saudara juga ada yang tinggal di Jerman, sepupu juga ada yang kuliah di sana, saya juga dulu sempat sekolah di Jerman, tapi karena saya cinta Indonesia makanya saya pulang ke sini.

*PERTANDINGAN MEMASUKI PERPANJANGAN WAKTU!*

Artis yang dihadirkan memang sering kali seorang wanita dan cantik, mungkin supaya penonton tetap segar dan melek karena pertandingan berlangsung dini hari. Kalau memang itu tujuannya, ya jangan disuruh ngomong dong. Suruh diam saja di tengah sambil sesekali ngibasin rambutnya. Cukup.

Kuis
Biasanya terjadi setalah selesai pertandingan babak pertama. Memang benar, kuis adalah napasnya stasiun TV karena dari sanalah beberapa perusahaan mengiklankan produknya sebagai pemasukan untuk stasiun TV tersebut.  Tapi konsepnya yang bagus dong. Kemas secara enak sehingga penonton tidak terganggu. Bisa dimulai dari pemilihan password, kalau biasanya password itu berhubungan dengan produk yang mempersembahkan kuisnya, coba bikin password yang unik, misalnya:

“Hallo selamat pagi! Passwordnya?”

“Cikulumbaba cikulumbaba tumplak tingkleng tumpak tingkleng dom bret!”

Untuk hal-hal semacam ini diusahakan presenternya harus yang kompeten, misalnya.. Sule.

Beberapa pertanyaannya pun terkesan ditujukan untuk bocah SD karena saking gampangnya..

“Siap ya, pertanyaannya adalah ‘Berasal dari tim nasional manakah kiper Spanyol Iker Casillas?”
Sorry,sorry..itu yang bikin pertanyaan siapa ya? Pengen gue bunuh!

Kenapa tidak mencoba membuat pertanyaan yang membutuhkan pemikiran tinggi, jadi baik penelpon kuis maupun penonton lainnya bisa tertantang untuk menjawab. Misalnya pertanyaan seperti ini:

“Iker Casillas adalah penjaga gawang asal Spanyol, dia lahir dan berkembang di Spanyol, siapakah Bidan asal Spanyol yang berkontibusi saat kelahirannya?”

Liputan di Lokasi Nobar
Selain kuis, saat jeda pertandingan juga ada liputan dari lokasi nonton bareng. Biasanya saat kamara mulai menyoroti mereka yang hadir, seketika mereka langsung heboh. Teriak-teriak nama tim kesayangan mereka disertai gerakan tubuh yang gak jelas, yang lebih menyerupai orang kerasukan setan.

Begitu juga saat presenter berada dalam kerumunan nonton bareng, sambil berbicara ke arah kamera, dari belakang sang presenter tampak ada orang-orang melambai ke kamera seolah ingin memberi kode kepada siapapun yang mengenal dirinya bahwa pada saat itu ia sedang masuk televisi.

Agenda wajib sang presenter pada momen itu adalah mewawancara masing-masing satu orang pendukung dari tim yang sedang bermain, diutamakan adalah mereka yang beratribut lengkap. Lalu setelah menanyakan nama, pertanyaan baku lainnya pun dilontarkan..

“Bagaimana perasaan Anda melihat tim anda untuk sementara unggul?
Lagi-lagi, penghargaan nobel layak didapatkan.

Sementara untuk pendukung tim yang tertinggal, pertanyaannya agak sedikit diubah..

“Apakah Anda masih yakin di babak kedua tim anda akan membalikan keadaan?”

Kebanyakan dari mereka akan menjawab dengan jawaban yang tidak realistis, mereka selalu yakin bahwa timnya akan mampu membalas ketertinggalan.

Kalau saya yang ditanya, saya akan jawab serealistis mungkin..

“Saya gak yakin Mbak. Soalnya tim saya tampil jelek banget. Saya sedih melihat kenyataan ini Mbak. Saya gak kuat lagi menahan air mata saya, sepertinya saya butuh bahu Mbak untuk bersandar..





8 komentar:

  1. Paling males diselipin iklan kubu Prahara kalau di TV One Memang Beda :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untung gak muncul garuda merah di tengah lapang ya?

      Hapus
  2. wahahaha postingannya keren. btw itu foto nya pemain di drama gumiho ya? *salah fokus*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih!
      Nah gatau deh, dapet dari Google sih. haha

      Hapus
  3. Bener tuh pertanyaan kuisnya gampang banget... Anak TK aja bisa jawab. Gue jadi kesel sendiri kalo si penelponnya mikir dulu buat jawab. -_-

    Kalo Piala dunia tahun ini untung gue nontonnya di VIVA+ haha.. Walaupun Pake TV kabel tapi ada siaran berbayarnya. Kalo di VIVA+ terhindar dari artis2 pemanis dan kuis anak TK. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi gak separah Kuis Kebangsaan-nya Hary Tanoe lah ya. "Istana Maimun!" Hahaha!

      Di Viva+ gak ada iklan ARB kan?

      Hapus
  4. pertanyaan-pertanyaan yang di atas pantesnya gausah dijawab haahahaa kasih tampang mau bunuh aja langsung diem :D

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan baca sampai kalimat ini. Silahkan kembali lagi jika berkenan.