Kamis, 03 Juli 2014

Alasan Kenapa Tayangan Piala Dunia Tak Akan Mengalahkan Antusias Muslim Untuk Sholat Tarawih

Selain bertepatan dengan berlangsungnya pemilihan presiden Indonesia, yang mana kita masih menantikan manakah yang akan menjadi topik perbincangan tanggal 9 Juli nanti antara Prabowo dan Jokowi atau Brazil dan Jerman (yang saya duga akan bermain di semifinal), ajang piala dunia kali ini juga bertepatan dengan bulan ramadan—bulan saat dimana umat muslim berpuasa satu bulan penuh.

Pada bulan puasa, ada satu kegiatan umat muslim di malam hari yaitu sholat tarawih. Tentu dalam memilih untuk melakukan sesuatu, banyak hal yang menjadi pertimbangan kita. Apakah itu menguntungkan atau hanya kerugian yang didapat. Memilih antara sholat tarawih atau menonton pertandingan bola bukanlah perkara yang mudah. Habluminallah dan habluminannas atau dengan kata lain keseimbangan sangat kita kedepankan.

Tapi memasuki perempat final piala dunia kali ini, saya rasa umat islam akan tetap memilih untuk melakukan sholat tarawih, dengan alasan:

Tumbangnya Mantan Juara Dunia
Meski kalah telak dengan skor 1-5 di pertandingan pembuka grup B, banyak yang masih yakin kalo tim Barca-Madrid ini akan menjadi salah satu tim yang lolos ke 16 besar. Mengingat yang mengalahkannya adalah tim sekelas Belanda dan saat juara 4 tahun lalu pun Spanyol mengawalinya dengan kekalahan dari Swiss. Tapi pada akhirnya, hal itu tidak lantas membuat Spanyol lolos, setelah kalah dari Chili.

Dengan tumbangnya Spanyol, beberapa orang menganggap bahwa piala dunia kali ini sudah tidak seru lagi. Alasan itulah yang mungkin membuat dirinya merasa bahwa lebih baik melakukan sholat tarawih di masjid.

Berpulangnya Tim dengan Liga Terbaik
Para penggemar tim premier league tentu akan memposisikan dirinya sebagai pendukung timnas inggris di piala dunia. Datang dengan harapan bahwa kali ini Inggris tidak akan lagi mengecewakan pendukungnya, kenyataannya kekecewaan lah yang mereka dapat. Tergabung bersama Italia, Uruguay dan Kostarika, tidak pantas rasanya jika kita menyebut grup ini sebagai grup neraka. Karena sejatinya hanya Inggris-lah yang benar-benar merasakan berada di neraka.

Berpulangnya inggris lebih awal, membuat sholat tarawih di masjid semakin ramai. Karena bagi pendukung sejati the three lions, inggris tersingkir berarti piala dunia berakhir.

Penampilan Tuan Rumah yang Alakadarnya
Bagaimana seorang Neymar menangis haru sesaat setelah menang adu penalti melawan Chili adalah gambaran beratnya tuan rumah menembus 8 besar. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa Chili-lah yang lebih layak lolos. Memang sejauh ini penampilan Brazil tidak memperlihatkan sebagai tim tuan rumah yang dianggap calon kuat juara.

Jadi daripada menonton Fred dan Jo yang entah apa fungsi dia dilapangan, beberapa orang akan memilih untuk menambah pundi-pundi pahala mereka dengan sholat tarawih. 

Tiadanya Seorang Pencetak Gaya Rambut
Mencetak 1 gol dan mengubah gaya rambut 3 kali adalah prestasi Ronaldo di Piala Dunia kali ini. Bahkan diperlukan 19 kali percobaan tendangan untuk menghasilkan 1 gol tersebut. Meski meraih poin sama dengan Amerika, tapi Amerika lah yang lolos karena Portugal terlalu banyak kebocoran di pertandingan pertama oleh Thomas Müller.

Untuk yang ini, masjid akan ditambah penuh oleh para perempuan. Karena bagi mereka dengan tersingkirnya tim Ronaldo-sentris tidak ada lagi alasan untuk menonton piala dunia.

Perbedaan Jadwal
Kick off pertandingan piala dunia tahun ini paling awal adalah pukul 22.00 wib. Sementara tarawih pukul 20.00 pun sudah selesai.

Jadi untuk apa memperdebatkan antara menonton bola atau sholat tarawih?




3 komentar:

  1. alasan paling utama : jadwal piala dunia dimulai setelah tarawih diindonesia selesai, jadi gak bakalan ngaruh hehe

    BalasHapus
  2. Tapi gak berbentuk pertanyaan gini juga... :(

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung dan baca sampai kalimat ini. Silahkan kembali lagi jika berkenan.