Sabtu, 22 Februari 2014

Yang Bertarung Cukup Persib dan Persija, Bukan Pendukungnya!

Sebagai penikmat sepak bola, big match biasanya yang paling dinantikan, el clasico, derby della madonnina, dan di liga kita: Persib VS Persija. Sebelumnya, perkenalkan saya adalah seorang bobotoh (bukan Viking, Bomber atau lainnya). Tapi bukan berarti saya mendukung Persib lalu pada saat yang bersamaan harus membenci Persija dan pendukungnya kan? Saya gak ngerti kenapa kesannya mendukung Persib dan membenci Persija (atau sebaliknya) adalah satu paket dan satu-satunya pilihan? Bukannya mendukung Persib dan menghargai Persija (atau sebaliknya) juga bisa dijadikan pilihan?

Pengetahuan saya tentang sepak bola memang hanya seputar klub, pemain, transfer dan pertandingan. Saya kurang paham tentang sejarah supporternya. Makanya saya gak akan bisa menjawab ketika ditanya "Kenapa sih Viking dan The Jak musuhan?" bahkan saat saya bertanya pada Google pun, gak biasanya dia memberikan dua versi jawabannya: Versi Viking dan Versi The Jak. Pastinya, masing-masing versi itu menguntungkan kelompoknya. Tolong kasih tau saya ya kalo ada yang tau faktanya!

Imbas dari permusuhan Viking dan The Jak ini adalah partai Persib dan Persija selalu terkendala keamanan. Siapa yang harus disalahkan terhadap hal ini, klub? Klub siap bermain kok, ya kalo PT Liga Indonesia membatalkan pertandingan mau gimana lagi. Panitia Pelaksana? Mereka baru mau menyelenggarakan, ya kalo ada izin pertandingan dari Kepolisian. Kepolisian? Ya mana mau mengizinkan kalo akan terjadi kerusuhan di wilayahnya. Yang harus disalahin ya Sia anjing, tukang rusuh! tidak ada.

Coba posisikan anda adalah pihak Kepolisian menghadapi laga dengan situasi kayak gitu, kebijakan apa yang akan anda ambil, Ngasih izin? Ngasih izin untuk sesuatu yang sudah pasti akan menimbulkan kericuhan? Gak ngasih izin? Gak usah munafik lah, laga Persib vs Persija itu pasti sangat ketat dan itu akan memberikan hiburan yang seru. Ya wajar sih, kalo opsi pertama yang selalu diambil oleh pihak Kepolisian. Karena menjaga wilayahnya adalah kewajiban mereka. Kalo pun Kepolisian ngasih izin, selalu aja ada tambahan syarat; pertandingan tanpa penonton, pendukung tim tamu dilarang datang ke stadion, digelar di tempat netral. Anjing! Sepak bola itu hiburan semua orang, datang ke stadion, menonton secara langsung, di kota kesayangan, itu hak kita!

Lagian ngapain sih pada rusuh, hah? Balas dendam? Dendam yang mana? Jangan ikut-ikutan lah! Memblokir jalan di daerah sendiri, merusak mobil berplat B, emang yang punya mobil plat B itu udah pasti orang Jakarta? Emang orang Jakarta udah pasti mendukung Persija? Emang yang mendukung Persija salah apa? Emang dengan menghajar pendukung Persija, Persib bisa juara Liga Indonesia?

Btw, itu pendukung Persib atau Finlandia ya?

Persib itu memberikan kebanggan untuk warga Jawa Barat, nah anda malah merugikan daerah sendiri!

Saya sempat kagum sama aksi Viking Boys yang membagikan bunga mawar merah untuk pengendara mobil berplat B pertengahan tahun lalu. Tapi sayangnya februari kemarin perusakan terhadap mobil berplat B kembali terjadi, usai laga PBR lawan Persija. Saya rasa semua supporter klub sepak bola minimal harus tau lah kalo arti dari Mendukung adalah memberikan dukungan. Bukan menghajar orang yang mendukung tim berbeda.

Kalo anda mengaku mendukung Persib, kenapa yang sering anda teriakan itu "The Jak anjing!" bukan "Ayo Persib!". Anda itu mendukung Persib atau mendukung permusuhan Viking dengan The Jak sih? Kalo memang lebih mencintai permusuhan Viking dengan The Jak, yaudah sana! Jangan bawa-bawa Persib. Yang dibutuhkan Persib itu dukungan. Coba liat, apakah pemain Persib dan Persija berantem setelah pertandingan? Kalo pemain Persib dan Persija aja bersalaman setelah pertandingan, lalu kenapa anda yang berada di bangku penonton saling lempar dan pukul? Yang kita semua inginkan itu Persib juara Liga Indonesia kan? Bukan matinya pendukung Persija? Kalo memang ingin Persib juara, ya lakukan tindakan-tindakan yang mendukung terjadinya hal itu, beri semangat tiap kali pemain Persib bertanding! Kalo memang lebih ingin mematikan pendukung Persija, yang anda lakukan sejauh ini memang sudah benar. Selamat!

Sudah berapa banyak nyawa yang hilang dari kericuhan pertandingan Persib dan Persija? Mereka yang datang ke Stadion itu hanya mau nonton sepak bola lho, mereka udah bayar tiket, kenapa juga harus bayar dengan nyawa? Sampai kapan nyawa akan dijadikan sebagai bayaran menonton Persib vs Persija? Masalahnya bukan 'Apakah korban itu pendukung Persib atau Persija', tapi kenapa bisa terjadi hal itu. Bukan berarti yang meninggal pendukung Persib lalu harus dibalas dengan membunuh seorang pendukung Persija. Gak kelar-kelar dong!

Saya di Kampus punya banyak teman yang mendukung Persija, tapi tiap ketemu kita gak saling pukul kok. Saling ejek sebagai candaan sih sering.

Kalo memang Viking-The Jak punya masalah ya selesaikan. Berdamai. Susah sih kalo pada mentingin gengsi. Kenapa mereka sulit untuk berdamai? Karena memang yang berani berdamai itu cuma pemberani. Jumlah pendukung Persib dan Persija itu banyak lho, kalo mereka diarahkan ke hal positif dan kreatif pasti akan menakjubkan. Kalo disuruh berbuat onar, ya pasti akan menghancurkan.

Saya bosan tiap musim laga Persib dan Persija selalu terkendala izin! Saya ingin pertandingan Persib vs Persija bisa digelar sesuai aturan dan jadwal yang udah ada, pertandingan berlangsung aman, Viking dan The Jak bisa nonton nyaman bersebelahan, yel-yel yang diteriakan bukan berisi ejekan untuk pendukung lawan, melainkan dukungan untuk tim mereka.

Anjing, saya kebanyakan ngelamun ya?

2 komentar:

  1. anying the jak mah emang gararoblog kalakuanna. ditambah oknum oknum, boh ti the jak boh ti viking jsb anu memperkeruh suasana. terus weh ieu mah bakal kieu tikeun maneh jadi presiden. haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Anonim, terima kasih atas komentar optimistisnya ya. :)

      Hapus

Terima kasih sudah berkunjung dan baca sampai kalimat ini. Silahkan kembali lagi jika berkenan.