Selasa, 03 Juni 2014

Ketika Stasiun Sudirman Berpindah Tempat


Seneng rasanya saat menulis notes ini, karena sekarang saya telah menjadi bagian dari Young On Top Campus Ambassador Batch 5. Setelah melakukan first meeting beberapa waktu lalu, saya semakin antusias mengikuti event-event selanjutnya, salah satunya adalah YOTWalk. YOTWalk adalah kegiatan lari pagi di Car Free Day Sudirman-Thamrin sambil membantu membersihkan lingkungan yang dilalui.

Minggu 1 Juni 2014 tepat Pukul 4.30, saya sudah bangun. Sore hari sebelumnya, saya melakukan perjalanan Sumedang – Depok demi ikut YOTWalk.

Dan rasa salut saya tujukan untuk Young On Top, karena pada pukul 5.00 pagi telah mampu membuat saya berada di Peron Stasiun UI, sesuatu yang sebelumnya jarang terjadi.

Dengan memakai running shoes, pakaian olahraga dan jaket saya siap berlari!

Sambil menuggu kereta datang, saya membayangkan keseruan yang akan terjadi, karena saya rasa akan banyak CAs baik dari batch 4 dan 5 yang hadir. Tekad saya adalah mengalahkan kecepatan lari Mas Anggia yang berbadan kekar dan Mas Billy Boen –yang katanya pernah lari marathon 21 Km di berbagai ajang di luar negeri– itu. :D

Kereta pun datang, isinya jelas hampir kosong, siapa juga yang hari minggu mau-maunya naik kereta hanya untuk menuju lokasi lari, selain orang-orang freak. Haha!

Stasiun demi stasiun telah dilewati, saya menunggu sampe terlihat tulisan “Stasiun Sudirman”. Karena dari sana cukup naik Transjakarta saja untuk sampai di lokasi meet point  di Bunderan HI.

Cukup lama berhenti di stasiun Manggarai, karena disana adalah titik temu antara berbagai rute KRL. Saat itu terdengar “Selamat datang di Stasiun Manggarai, bagi anda yang menuju Tanang Abang silahkan transit, pastikan anda tidak salah rute”. Kebetulan kereta yang saya tumpangi adalah KRL rute Jakarta Kota dan saya tetap duduk tanpa ganti kereta.

Setelah beberapa stasiun terlewati, kereta berhenti di Stasiun Gambir, “Ini kok Stasiun Sudirman lama banget ya, padahal perasaan saya hanya berjarak 2 stasiun setelah Manggarai".

Dalam ingatan saya Stasiun Sudirman itu berada di rute Jakarta Kota. Dan saya yakin banget itu. Tapi ternyata...


INI SIAPA YANG MINDAHIN STASIUN SUDIRMAN, WOY!!!

Saya salah naik kereta, teman-teman.

Saya sedih dan pengen nangis.


Akhirnya saya sms Kak Sherly (sebagai PIC) "Kak, Aku salah stasiun. Mungkin ikut YOTWalk selanjutnya aja :(".

Saya memutuskan untuk lari di Kota Tua, karena memang rencananya setelah selesai YOTWalk saya mau ke Kota Tua untuk bertemu teman saya. 

Di Kota Tua tepatnya di Taman Fatahilah, banyak sampah berserakan. Mungkin karena semalamnya adalah malam minggu jadi ada keramaian. Tapi tetap gak bisa dimaafkan juga sih untuk yang terbiasa membuang sampah tidak pada tempatnya.

Saya bingung mau lari dimana, di jalan sekitarnya pun tidak memadai, belum lagi bau sampah dan bau sungai Ciliwung itu bukan kolaborasi yang pas.

Orang-orang pun mungkin aneh melihat saya, "Ini orang kok lari di sini sih". Dan saya lihat tidak ada orang lain yang sedang lari, kecuali saya. 

Saya pengen nangis (lagi).


Pukul 8.00 saya selesai lari (sewajarnya). Lalu mencari kantin, karena sudah sangat lapar. Sambil ngasih tau teman kalo saya sudah di Kota. Lama sekali menungu balasan teman saya, kayaknya dia masih tidur. Saya memesan kopi sekalian supaya ada alasan untuk berlama-lama di kantin itu.

Kopi habis. Saya pun membayarnya dan pergi, karena sudah hampis sejam berada di sana.

Sambil menunggu teman datang.. keliling Taman Fatahilah 2x puteran, masuk toilet 1x, beli koran, masuk Alfamart & beli minum, duduk depan Alfamart.

Dia gak datang-datang juga.

Saya pengen nangis (lagi)(lagi)


Pukul 10.00 Waktu Indonesia Paling Sial, teman baru datang.


Moral of Story..

Pertimbangan harus matang. Pengetahuan harus luas. Sebenarnya saya masih ada waktu untuk kembali ke Stasiun Sudirman. Dan kalo saja saya tau bahwa sebenarnya dari Kota ke Bunderan HI itu bisa dengan naik Transjakarta. 

Jangan terlalu yakin, karena kebenaran belum tentu sama dengan yang kita yakini.

Antusiasme saja tidak cukup.

Malu bertanya sesat di kerata.



0 Komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan baca sampai kalimat ini. Silahkan kembali lagi jika berkenan.