Gue adalah seorang pengendara
motor, gue memanfaatkan roda dua ini untuk pergi kemana pun. Eh tapi gak bisa
dibilang ‘kemana pun’ juga sih, soalnya dari tempat tidur ke kamar mandi kost
gue kan gak perlu naik motor ya? Tapi untuk jarak yang cukup jauh, kayak pulang
ke kampung, pergi ke kampus, mantan kampus, dan tempat-tempat lainnya, gue
hampir selalu naik motor. Makanya gue hafal banget kelakuan pengendara yang
menyebalkan, termasuk kelakuan berkendara gue sendiri.
Kelakuan pengendara yang tidak disiplin berlalu lintas adalah salah satu keresahan yang paling sering gue rasakan. Gue yakin kalian juga merasakan hal yang sama. Dan kita sepakat kalau situasi-situasi pada gambar dibawah ini harus segera lenyap dari lalu lintas di Indonesia:
Tapi beberapa hari kemarin, gue
mengalami kejadian yang bikin gue tersenyum sendiri saat berada di belakang zebra cross.
Ditengah perjalanan gue dari
Depok menuju Bogor, gue berhenti di sebuah perempatan yang kebetulan saat itu
traffic light menunjukan lampu merah sedang menyala. Saat itu gue adalah
pengendara pertama yang berhenti dan memutuskan untuk berhenti tepat di
belakang zebra cross, karena gue tau dari guru TK bahwa zebra cross adalah
tempat penyebrangan bagi pejalan kaki. Pengendara lain juga pasti tau, tapi
merasa cukup hanya dengan tau saja. Dan gue juga pernah kesal ketika mau
nyebrang melewati zebra cross, tapi zebra cross-nya terisi penuh oleh motor.
Setelah gue berhenti, ada
pengendara motor lain yang juga berhenti, dia berhenti tepat di sebelah kanan
gue, artinya dia juga berada di belakang zebra cross! Motor ketiga pun datang,
dia menghentikan motornya sebelum menyentuh zebra cross! dan berada tepat di
sebelah kiri gue. Motor ke-empat, ke-lima, ke-enam, seterusnya berdatangan dan
tidak ada satu pun yang berhenti pada zebra cross atau bahkan melebihinya,
tidak ada!
Padahal tiap kali gue berada di
perempatan itu, gue sering melihat pengendara yang berada jauh di depan zebra
cross demi menjadi yang terdepan menjalankan motornya ketika lampu hijau
menyala.
Dibalik helm full-face, gue
tersenyum, bukan karena bangga jadi orang pertama yang melakukan yang baik,
tapi bangga karena ternyata kita bisa disiplin berlalu lintas!
Sering banget gue mendengar
ocehan-ocehan orang yang bilang katanya:
“Kita nggak bisa tertib kalau
berkendara!”
“Lalu lintas di Indonesia itu
jauh banget sama di Singapore!”
“Melihat keadaan lalu lintas yang
tertib di indonesia itu cuma mimpi.
Tapi saat itu, gue melihat
sendiri bagaimana kita mentaati aturan dengan berhenti tidak melewati zebra
cross.
Hal sepele sih memang. Tapi
kebiasaan kita melanggar hal kecil membuat hal itu terlihat luar biasa ketika
ada yang mentaati.
Dari kejadian itu gue yakin kalau
lalu lintas yang aman dan lancar di Indonesia itu bisa tercipta.
Kita butuh orang-orang pertama yang melakukan hal baik. Kejadian
tadi mungkin akan berbeda, kalo gue gak berhenti di belakang zebra cross.
Begitu juga kalo orang kedua, ketiga dan seterusnya gak melakukan hal yang
sama. Kita butuh orang-orang pertama yang melakukan hal baik, tapi tidak hanya satu
orang. Kita butuh banyak orang yang
melakukan hal baik untuk mempengaruhi banyak orang agar melakukan hal yang sama.
Banyak orang yang bisa
menciptakan gerakan berawal dari keresahan.
Turun Tangan, adalah sebuah
gerakan yang diinisiasi oleh Mas Anies Baswedan yang melihat anak muda
Indonesia bisanya hanya mengeluh, padahal perubahan sebenarnya ada ditangan
anak muda. Lalu, mendorong anak muda Indonesia untuk mencari solusi sendiri
terhadap masalah yang ada di lingkungannya.
Young On Top, berawal dari
keresahan Mas Billy Boen melihat anak muda yang biasa-biasa aja dan berpikir
bahwa untuk sukses harus menunggu hingga mendapatkan ijazah. Hingga terciptalah
sebuah buku yang berisi tools untuk
sukses di usia muda dan program mentorship selama satu tahun, YOTCA.
Cewe Quat, berawal dari keresahan
Mbak Bunga Mega yang melihat anak perempuan Indonesia yang loyo, seperti tidak
ingin melanjutkan apa yang R.A Kartini capai untuk emansipasi mereka.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan
untuk menciptakan lalu lintas yang tertib dan pengendara yang disiplin?
Haha, gue jarang nemu kejadian kayak gitu tapi lucu juga sih kalo sampe ngalamin,, eh, tapi jangan ding :P
BalasHapusKejadian yg mana nih, yang di belakang atau melewati zebra cross?
Hapuszebra cross nya dimana berentinya dimana? -___-
BalasHapusbikin kesel ya, kan?
HapusKalo di bali sih untungnya pengendara motor enggak ada yg berhenti lebih dari zebra cross, tp untuk yg suka ugal2an tetep ada sih hahaha
BalasHapusKalo ugal2an sih susah dihindari, tapi keren lho gak ada yg lewati zebra cross
HapusSaatnya kita bilang alhamdulillah... :')
BalasHapus..hirabbil alamiin.
HapusPernah diklaksonin gara-gara berhenti di belakang zebra cross. Hiks.
BalasHapusNah! Karena kebiasaan melanggar, menaati malah terkesan salah ya. Ngeselin.
HapusKalo di Jogja, dulu ada orang brenti di zebra cross langsung dipotret dan dipermalukan lewat Twitter hahaha :D Tapi sekarang udah jarang yang motret
BalasHapusDipermalukan di twitter efeknya kerasa banget lho, gapapa sih taat karena takut dibully di twitter. Tapi harusnya yang taat juga diapresiasi sih.
Hapuswah.. ketemu juga tulisan seperti ini. dari dulu mau nulis tentang ini, belum terealisasi... :)
BalasHapusSalam kenal mas...
Iya hal tersebut emang sangat dekat dengan kita, jadi pasti banyak yg merasakan juga.
HapusSalam kenal. :)