Rabu, 07 Mei 2014

Aplikasi Anak Cerdas: Asyiknya Belajar lewat Gadget

(Postingan ini dibuat untuk kepentingan kompetisi blog, gue sarankan cari yang lain, haha)

Saat kecil dulu, keseharian saya selalu diwarnai dengan bermain. Main kelereng adalah salah satu diantaranya. Sekarang, kita lebih sering menemukan anak kecil yang memainkan gadget ketimbang permainan tradisional. Saya tidak heran, karena seiring berjalannya waktu, teknologi akan terus mengalami perkembangan. Tapi keinginan anak tetap sama, mereka akan terus senang bermain. Kita tidak bisa mencegah kemajuan teknologi, tapi kita bisa mengarahkannya untuk hal yang baik. Karena apa yang anak-anak lakukan akan mempengaruhi pembentukan karakternya. Masih ingat akibat dari menonton tayangan kekerasan beberapa waktu yang lalu? Dampak yang sama bisa terjadi jika anak dibiarkan begitu saja menggunakan gadgetnya. Karena usia 4-7 tahun, anak-anak mulai tertarik untuk mengeksplorasi sendiri. (Entah kenapa kalimat tadi mengingatkan saya pada tayangan Dora The Explorer, anak perempuan yang tiap hari mainnya di hutan tanpa pernah sekolah dan kenapa juga saya membahasnya disini ya).


Acer mencoba memberikan solusi terhadap keresahan orang tua dengan menghadirkan aplikasi Anak Cerdas, sebuah aplikasi edukasi berbahasa Indonesia yang didesain khusus untuk belajar melalui gadget  secara fun.  Menariknya, aplikasi ini sesuai dengan kurikulum dari Kemendiknas untuk pendidikan SD, jadi cocok sekali untuk anak berumur 6-12 tahun. Soalnya pun dibuat dalam beberapa level, jadi kalau biasanya kita sering melihat anak yang ketagihan main games hingga tamat, dengan aplikasi ini anak akan ketagihan untuk melahap soal demi soal yang tentunya akan membantu ia meraih prestasi di sekolahnya.

Sebelum pembaca mengira bahwa saya adalah orang tua yang memiliki anak, saya tegaskan kalau saya adalah seorang anak laki-laki berumur 20 tahun. Motivasi saya menulis tentang aplikasi Anak Cerdas karena saya punya adik yang belum genap berumur 1 tahun, makanya dengan jarak umur yang cukup jauh itu saya merasa perlu terlibat dalam perkembangan adik saya nantinya.

Untuk memiliki aplikasi anak cerdas, diperlukan tablet atau smartphone minimal dengan sistem operasi Android 4.0 ICS yang berukuran 4,7 inchi, RAM 512MB dan kapasitas penyimpanan 1 GB. Selanjutnya aplikasi dapat didownload secara gratis di Google Play Store atau dengan berkonjung ke www.anakcerdas.co.

Untuk registrasi dan beberapa kondisi setelahnya memang akses internet diperlukan.



Setelah registrasi, pada tampilan awal akan diberikan 2 pilihan utama yaitu Mari Bermain dan Latihan Yuk!.

Mari Bermain berisi beberapa aplikasi yang cocok dijalankan oleh anak. Terdapat aplikasi-aplikasi yang telah dan belum diunduh. Terdiri dari tiga kategori yaitu permainan, edukasi dan buku cerita, tentunya ketiga kategori tersebut akan membuat anak tertarik untuk mencobanya. Tampilannya seperti gambar berikut:


Latihan Yuk! adalah bagian utama dari aplikasi ini. Disinilah anak akan diberikan soal-soal Matematika, Sains, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia secara menarik. Seperti halnya bermain games, anak akan memulai menjawab dari level 1. Untuk bisa naik ke level selanjutnya, minimal 16 pertanyaan harus terjawab dengan benar. Tantangan inilah yang coba dihadirkan pada anak, sehingga anak akan berusaha terus memperbaiki jawabannya yang salah sampai mendapat jawaban yang tepat.

Ketelitian juga ditanamkan melalui aplikasi ini. Sebab, ketika seluruh soal dalam satu level (20 soal) terjawab, anak akan diingatkan lagi dengan pertanyaan:

Mau dikumpulkan atau periksa lagi?

Keadilan juga saya temukan sebagai nilai yang coba dikenalkan lewat aplikasi anak cerdas ini. Adil adalah ketika sesorang mendapat imbalan yang sepadan atas pekerjaannya. Ketika anak tidak mampu menjawab jumlah soal minimum, dia tidak bisa membuka level berikutnya. Tapi ketika anak mampu menjawab sempurna, artinya seluruh soal benar, dia akan mendapatkan apresiasi seperti ini:

Selamat ya!

Terkadang orang tua juga ragu terhadap jawaban dari soal tertentu, ya kan emak-emak? Hehe. Tapi jangan khawatir, karena khusus orang tua bisa mengintip jawaban sekaligun pembahasan yang telah disediakan. Seperti contoh pembahasan soal ini:


Pilihan aplikasi sudah..
Mengerjakan soal sudah..
Akan lebih lengkap lagi kalo anak disajikan artikel-artikel ringan yang bisa menambah wawasan dan yang paling penting adalah menumbuhkan kesadaran membaca dari kecil.
Ternyata bagian tersebut terdapat pada Dunia Tekno!


Beberapa artikel seperti tips belajar, posisi saat belajar yang baik dan cara menggunakan sosial media yang aman terdapat disana. Tentunya dengan bahasa yang ringan dan sederhana sehingga akan mudah dicerna oleh anak.

Aplikasi Anak Cerdas hadir sebagai solusi kecemasan orang tua terhadap perkembangan teknologi, makanya terdapat fitur bernama Zona Anak. Dengan menjalankan mode Zona Anak, ada batasan yang membuat anak tidak bisa membuka aplikasi atau situs yang tidak cocok untuknya.


Tidak itu saja, kontrol orang tua juga bisa dilakukan saat anak akan mengunduh sebuah aplikasi. Dengan mengaktifkan fitur Izini Unduh, anak tidak bisa sembarangan mengunduh tanpa password orang tua.


Orang tua juga bisa mngetahui aplikasi apa saja yang telah dibuka oleh anak selama satu bulan, hal itu bisa dilihat melalui Laporan Penggunaan.


Dan dengan membuka profil anak pada pengaturan, kita bisa melihat sejauh mana perkembangannya. Berapa soal yang telah dia kerjakan dan berapa jumlah soal yang dia jawab dengan benar, bisa diketahui.


Karena adik pertama saya sudah tingkat SMP dan adik kedua belum genap 1 tahun, tidak ada yang cocok untuk menguji aplikasi keren dan bermanfaat ini. Tapi berhubung teman kuliah saya mempunyai adik perempuan kelas 6 SD bernama Shelinta, saya coba tawarkan Anak Cerdas ini kepada dia. 


Awalnya dia kurang suka, karena yang biasa dia mainkan adalah games saja. Tapi karena rasa penasaran yang sempat saya bahas diawal, 'merasa tertantang' inilah yang akhirnya membuat dia ingin terus melahap tiap soalnya. Walaupun pada awalnya banyak soal yang dijawab salah. Saya baru sadar ternyata aplikasi ini juga mengajarkan rasa tidak putus asa. Sifat yang selalu menjadi jawaban orang sukses tiap kali ditanya "Bagaimana sih cara menjadi orang sukses?", jawabannya pasti "Jangan pernah putus asa".

Sebagai mahasiswa semester 2 dengan smartphone aplikasi Anak Cerdas didalamnya, mubazir rasanya jika tidak saya coba sendiri. Akhirnya setelah bergumam "Saya lebih pintar dari anak kelas 6 SD gak sih?", saya buat profil saya sendiri dan mulai menjawab satu per satu pertanyaannya.


Dan tahukah rasanya setelah menyadari bahwa ada satu soal yang saya jawab salah? Merasa harus masuk Sekolah Dasar lagi. Hehehe..

Jadi, untuk yang punya anak, adik, sepupu, keponakan, sodara, anak tetangga atau siapapun yang masih berusia Sekolah Dasar, ayo ajak mereka bermain aplikasi Anak Cerdas! Jangan menghindar dari kemajuan teknologi, tapi arahkan untuk hal yang baik.


Postingan blog ini diikutsertakan dalam lomba blog aplikasi Anak Cerdas kerja sama Kumpulan Emak Blogger dan Acer Indonesia.

0 Komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan baca sampai kalimat ini. Silahkan kembali lagi jika berkenan.