“Kita kumpul jam 3 sore ya!”
“Lho, bukannya acaranya jam 5 ya?”
“Iya, itu belum sama jam ngaretnya, lo tau lah Indonesia”
Bangga gak sih jadi orang yang tinggal di Negara yang dianggap tukang ngaret? Enggak?
Ada gak sih upaya dari diri lo buat ngilangin anggapan itu? Enggak juga?
Oke. Susah memang. Tapi gue bersyukur kalo lo masih bisa jawab ‘enggak’ pada pertanyaan pertama.
Semua orang rame-rame melebihi sekian menit setiap ada janji, dengan alasan “semuanya juga bakal telat kok”, “ah paling acaranya ngaret”, dan semua kalimat-kalimat negatif lainnya. Semuanya berpikiran kalo orang-orang bakal ngaret. So, datang tepat waktu adalah sebuah kerugian. Dengan perkiraan waktu ngaret yang bervariasi tiap kepala dampaknya adalah ada yang datang lebih 5 menit dari waktu yang ditentukan, ada yang lebih 10 menit dan macem-macem. Ini yang bikin rencana jadi kacau!
Gue pribadi pengen jadi manusia on time. Bukan biar keliatan keren. Bukan biar keliatan beda dari yang lain. Gue cuma pengen orang lain juga ngikutin, makin banyak manusia on time, ya makin bagus! Pasti tiap agenda bakal berjalan seusuai jadwal. Nggak ada waktu ngaret! Nggak ada lagi yang namanya “Nunggu yang belum dateng”. Semuanya pasti bakal lancar!
Hahaha keinginan gue mengada-ngada ya?
0 Komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkunjung dan baca sampai kalimat ini. Silahkan kembali lagi jika berkenan.