Ceritanya lagi buka
folder-folder di Windows Explorer (saya gak akan memplesetkan itu dengan sebuah
acara untuk anak yang menampilkan anak perempaun [sodaranya Diego] yang sering
berada di Hutan) ya kalian pasti tau itu. Lalu tiba-tiba nemu folder bernama “Ujung Genteng” tepat
disebelah folder bernama “Jangan dibuka!”.
Isi folder itu memuat foto-foto yang diambil pada September 2013 di sebuah pantai di ujung Sukabumi: Ujung Genteng!
Isi folder itu memuat foto-foto yang diambil pada September 2013 di sebuah pantai di ujung Sukabumi: Ujung Genteng!
Saat masa tranisisi (dari IPB ke Gunadarma) yang kebanyakan waktu saya gunakan hanya untuk membaca buku, menonton film dan mengintip orang mandi, seorang temen bernama Hilmi Salim tiba-tiba mengajak saya ke rumahnya di Sukabumi sekaligus maen-maen ke Pantai Ujung Genteng. Kampretnya, rencana berangkatnya hanya sehari setelah dia ngajak saya ikut. Terinspirasi dari film “Yes Man” yang meng-iya-kan setiap kesempatan yang ada, saya juga menjawab ajakan itu dengan bilang.. “Enya”, karena kita orang Sunda.
Berangkatlah 4 orang mahasiswa dan 1 orang calon mantan mahasiswa IPB dari Dramaga, Bogor menuju Sukabumi kota sore hari. Jarak ±80km ditempuh sekitar 2 jam.
Menginap
semalam di rumah Hilmi, besok paginya lanjut ke Ujung Genteng. Jarak ±130km
ditempuh sekitar 4 jam.
Apa kalian pikir
kita capek? Ya, eh Nggak! Nggak, setelah apa yang kita lihat..
Seperti biasa, kita pun melakukan sebuah
ritual yang (kayaknya) wajib untuk dilakukan, FOTO-FOTO!
Juan terlihat kalem. |
Hilmi terlihat seneng. |
Halimanto terlihat mensyukuri. |
Agist terlihat antusias. |
Saya terlihat kurang sehat. |
Banyak
banget hal seru yang bisa dilakuin saat berada di Pantai. Tapi saya bakal
berbagi kegiatan yang nggak hanya seru tapi juga ada value yang biasa kalian
dapet, nggak cuman bermain tapi juga belajar. Ya, moto Taman Kanak-kanak itu
selalu saya pegang. Ini dia kegiatan-kegiatannya:
1. Ngubur Temen
Kegiatan
ini mengajarkan kamu keberanian, berani ngubur temen sendiri. Tapi kepalanya
jangan dikubur ya, bukan apa-apa, takut gak kelian pas difoto. Selain itu juga kamu dituntut untuk
kreatif. Bagaimana caranya supaya pasir yang menutupi badan temen kita itu
menyerupai bentuk tubuhnya. Kayak gini..
Tapi perlu diingat,
proses penguburannya harus dilakukan dengan serius, seolah-olah kamu adalah
tukang jagal. Karena jika tidak, kejadian manis ini akan terjadi..
Dialog: "Kalo ini mau kamu, aku rela kok kamu kubur. Demi cinta kita" |
2. Balas Dikubur Temen
Kegiatan ini
mengajarkan kamu tentang penegakkan keadilan dan mengingatkan kalo karma itu
ada. Ternyata karma itu lebih kejam. Buktinya saya digilir gini..
Sakit.
3. Belajar Berenang
Ini
cocok buat kamu yang belum bisa berenang. Atau bisa juga untuk pencitraan biar
keliatan jago renang (tapi gagal) kayak dia..
4. Pamer Skill
Buat
kamu yang pernah ikut bela diri, background pantai dan langit yang keren bisa
kamu jadikan sebagai ajang unjuk kebolehan. Seorang anggota aktif dan seorang
mantan anggota Tarung Derajat ini mencontohkannya dengan... biasa aja.
5. Bikin figure dengan pasir
Kegiatan
ini melatih kreatifitas. Perlu keseriusan tingkat tinggi untuk melakukannya.
Untungnya kita berhasil membuatnya..
Nggak
cukup sampe disana. Selanjutnya adalah giliran imajinasi yang bermain. Seperti
ini..
6. Nulis Nama di Pasir
Sumpah!
Ini bukan ide saya. Ngapain bikin nama pacar di pasir? Nggak ada value-nya!
Pacar itu disayangi bukan ditulis di pasir! Intinya saya dipaksa buat masukin
kegiatan bodoh ini. Tuh liat aja foto-fotonya yang jelek!
Hilmi
Salim menulis nama pacarnya: Fanny.
|
Halimanto
menulis nama pacarnya: Putri.
|
Awalnya saya gak mau ikut-ikutan hal bodoh
itu. Tapi dipaksa. Yaudah..
Rifaldi
Fath menulis kata awewe yang artinya cewek.
|
Lalu saya diprotes,
“Yang bener lah, tulis seorang cewek yang lagi lo pikirin!”. Sialan, serba
salah kan. Yaudah..
So
what?
|
Itu aja kegiatan
yang bisa saya share ke kalian. Terima kasih atas perhatiannya. Wassalamu
‘alaikum.
*Eh, bentar dulu deh! Mending liat dulu
foto-foto dibawah ini..
Itu penginapan yang kita tempati selama 2 hari. |
Itu motor. Jumlahnya ada 3. |
Kebanyakan jalan yang ditempuh adalah kebun teh. |
Makanya sering berenti dulu. |
Nah sekarang baru selesai. Terima kasih, udah baca sampai tanda seru ini (!)
keren-keren fal tulisannya. bikin yang baca gak bosen teruskan.GOOD JOB
BalasHapusBaca tulisan yg dulu2 mah sok jijik de, alay. Tapi alay adalah proses, haha. Nuhun!
Hapus