Senin, 20 Agustus 2012

Tragedy of Singapore


Sedikit cerita...

Sebelum saya berangkat ke singapura, saya merahasiakan liburan saya ini dari temen-temen kelas. Cuma ada 3 orang yang tau ; Fikry Purwa Lugina (Selain karena Kalas dia adalah sobat saya), Mrs. Lilih Solihah (Wali kelas saya), Drs. Ruhby (Wakasek Kesiswaan).

Alasannya karena saya nggak mau telinga saya kepenuhan sama kata-kata “Ciiiieeeee”, bukan karena nggak mau dititipin oleh-oleh, kalo itu sih udah masuk anggaran saya. Tapi saya gak mau aja terkesan sombong. Walaupun bingung juga apa yang mesti disombongin dari “liburan gratis”. Iya gratiiisss...
Saya suruh 3 orang itu buat bilang ke temen-temen kalo saya izin sekolah karena ada acara keluarga di Jakarta dengan iming-iming oleh-oleh dari Singapura. Tapi ternyata ada satu orang yang ingkar. Dia adalah wakasek! Wakasek Kesiswaan! Pa Ruhby! *emoticon ngambek* 

Dia bilang ke Ibu Miming (Guru PKn) kalo saya pergi ke Singapura. Kebetulan waktu itu Bu Miming masuk ke kelas saya jam pertama ketika saya mau take off. Maka seketika, pas saya nunggu take off di Bandara Soekarno-Hatta, puluhan SMS masuk. Yang isinya “ciiiieeeee”, masih untung bentuknya teks bukan omongan jadi yang penuh bukan telinga saya, tapi mata!

Dari kata “ciiiieeeee” diterusin kata-kata “marah” dan “titip oleh-oleh”. Cuma beberapa yang ngedoain biar selamat dan nggak muntah di pesawat. (Allah menyayangi temen saya yang seperti ini).

Saya nggak marah kok sama Pa Ruhby dan Bu Miming yang udah ngebocorin rencana liburan ilegal ini. Malah mau bilang “Makasih”, karena kalo gak kaya gitu, mau gimana caranya saya bilang yang sebenernya ke mereka dan karena itu juga saya semangat buat nggak muntah di pesawat gara-gara doa dari temen-temen.

Akhirnya saya nyesel dan ngerasa bersalah karena kebohongan ini.
Dan pas liburan pun saya masih ngerasa bersalah...
Sampei kejadian ini terjadi...
Entah karma gara-gara kebohongan itu atau bukan. 

Ketika masuk ke sebuah wahana di dalam ruangan di USS, awalnya aman-aman aja, semua orang ber-euforia, senang, ceria, bahagia, namun semua itu berubah setelah...


Sebelah kanan atap gedung pertunjukan tiba-tiba rubuh, beruntung para pengunjung nggak ada yang berada disebelah sana. Semuanya kaget dan berlarian mencari pintu keluar...


Pas lagi nyari pintu keluar, beberapa tiang penyangga gedung juga roboh, orang-orang makin panik. Orang tua yang membawa anak kecil, berlari sambil memeluk erat anaknya....
Kejadian itu berlangsung hampir 30menit...
Alhamdulillah. Setelah itu, semua pengunjung berhasil keluar ruangan dengan keadaan selamat. Dan semuanya senang melihat pertunjukan kecelakaan itu.


*Itu hanya pertunjukan*

0 Komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung dan baca sampai kalimat ini. Silahkan kembali lagi jika berkenan.